Nov 17, 2011

5 Hal Penting dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga

Beberapa hari yang lalu saya sempat chit chat dengan seorang teman, dia bilang klo selama ini dia dan keluarga merasa keuangannya baik-baik aja, apa masih perlu perencanaan keuangan? 😅
nah loh, perlu gak ya?

sebenernya gak perlu kok.. kalau memang sudah punya simpanan uang yang cukup untuk belanja, dan hidup sepanjang tahun and so on, hehe...
sebagai manusia biasanya kita tergoda sama banyak hal, termasuk godaan sale, beli 1 gartis 1, beli 4 lebih murah.. dll, thats why perlu planning,
direncanakan anggarannya untuk pos masing-masing. Mungkin lebih tepatnya, mengelola keuangan kekuarga ya, dan ini jadi salah satu ikhtiar supaya keluarga kita sendiri gak membebani orang lain saat nanti perlu dana. Malah sebaliknya, berharap kita yang bisa membantu orang lain 😊😊😊

so, kalau ada pertanyaan :
selama ini uangnya pas-pasan untuk sehari-hari, apa yang mau di planningnya?
justru karena selama ini merasa pas-pasan jadinya harus dikelola dengan baik.
Sebenarnya financial planning bukan hanya investasi aja kok tapi juga mereview dan melihat apakah selama ini dana yang dimiliki sudah dikelola optimal belum ya, supaya sesuai dengan tujuan ke depannya.

Baca juga : Cara Membuat Anggaran Keuangan Keluarga
Biasanya urusan keuangan ini di keluarga dipegang oleh istri, tipe yang semuanya diatur sama istri, si suami tinggal cari duitnya, wife as financial manager.
Tapi banyak juga yang kebalikannya si suami yang pegang semuanya,
or paduan keduanya, suami & istri sama-sama mengatur keuangan keluarga dan ikut mikirin mau diapain uang hasil kerja or bisnisnya.

Masing-masing tipe tidak ada yang absolutely right or wrong, semuanya bisa diterapkan kok sesuai dengan profil keluarga & pribadi masing-masing.
Yang penting apapun tipenya, keluarga harus punya tujuan financial yang jelas & pengaturan yang oke ;)
and the most important thing, siapapun family financial manager-nya harus teguh pendirian menjalani rencana keuangan keluarganya, istilahnya istiqamah klo ibadah mah, hehe..

So, apa aja sih yang mesti diperhatikan dan diatur di perencanaan keuangan keluarga?

ada beberapa hal penting yang harus diprioritaskan,


(1) Posisi aliran dana rutin (cash flow)

coba di cek, pengeluaran bulan ini masih dibawah pendapatan kah?
atau saling melengkapi alias tiada sisa sepeser pun, atau malah dengan sukses over spending semua alias minus?
supaya dibilang sehat, cash flow keluarga harus positif, masih ada sisa untuk ditabung or investasi.
Cara cek nya cukup sederhana, catat semua pemasukan dan pengeluaran keluarga selama 3 bulan. Buat kategori pengeluarannya, misal : groceries, telekomunikasi, transport, utang, pendidikan, dll. Masukkan setiap pengeluaran dalam kategori, lalu cek kategori mana yang paling besar. Biasanya akan keliatan bocornya dimana. Dari sana buat budget/anggaran untuk masing-masing kategori tadi, dan jangan lupa dibicarakan sama pasangan. 


(2) Kecukupan Dana Darurat

Saat pompa air di rumah tiba-tiba rusak, orang tua tiba-tiba harus masuk RS dan perlu biaya tidak sedikit, ban mobil robek terkena kawat beton (ini pengalaman pribadi), tiba-tiba suami di berhentikan dari kantornya karena kantornya pailit, atau ternyata kenaikan biaya pendidikan anak kita jauh lebih tinggi dari perkiraan,

saat seperti itulah kita membutuhkan dana darurat.
Jadi jelas kan ya pentingnya punya dana darurat.
Etapiiii... sale or midnight shopping di mall sebenarnya gak termasuk darurat ya, meski bikin jantung deg-degan.. hahaha *lirikemakemakdiluarsana*

Dana darurat ini kita perlukan untuk keadaan diluar kendali dan perencanaan. Umumnya untuk keluarga kecil dengan 1 anak hanya butuh dana darurat sebesar 3-4 kali pendapatan per bulan, makin banyak jumlah anak or tanggungan, makin besar pula dana yang dibutuhkan.

Dimana kita harus menyimpan dana ini?
nggak mau dong saat butuh dana cepat kita harus nyari dulu orang yang mau beli tanah simpanan or property kita..
jadi sebaiknya si dana ini disimpan di instrumen yang gampang diambilnya (likuid), tabungan misalnya.

Tips: Pilih bank dengan jaringan ATM luas & banyak, dan jika mungkin pilih juga yang bisa menarik uang di ATM bank manapun tanpa dikenakan biaya, dan cari bank yang punya fasilitas penarikan per hari nya kira-kira sesuai dengan yang kita butuhkan di saat darurat.


(3) Manajemen Utang

Jaman sekarang segala serba kredit, mobil, perabotan, alat masak, bahkan mau liburan aja bisa kredit (yang ini nggak rekomen deh).
Nggak ada yang bilang nggak boleh kok punya utang, yang nggak boleh itu ngutang tapi nggak bisa bayar..hihihi,
nanti ditagih ama debt collector atau malah ditagih langsung ama malaikat (alias ditagih di akhirat. Naudzubillah..)

Kalaupun terpaksa punya utang, sebaiknya nggak lebih dari 30% penghasilan, why?
ya masa iya kita kerja cuma buat bayar utang doang, miris amat yak..
keperluan masih banyak dan biaya sekolah anak makin mahal lho..

Utang juga lebih disarankan kalau termasuk kategori utang produktif, contohnya nih, nyicil KPR buat rumah or apartemen buat disewa-sewakan atau ambil kredit mobil buat dipakai usaha jualan keliling, lumayan kan?
Meski sebenarnya kalau untuk kendaraan lebih rekomen nabung dulu aja deh, gunakan yang ada dulu baru upgrade ke yg lebih bagus kalau sudah ada uang tambahan terkumpul.

Utang kartu kredit gimana? ya dilunasin dong, and please jangan cuma bayar minimum payment-nya aja, klo bisa bayar langsung semuanya deh di tagihan berikutnya.
Klo udah bayar optimal tapi masih ada aja utang kartu kreditnya gimana? tiap kali ada uang, bayar!
Dapat bonus tahunan, bayar utang. Dapat lembur, bayarin utang. Dapat rapelan naik gaji, bayarin utang.
Kesian amat, hehe...ya daripada dikejar debt collector, ya kan?

Sarannya nih, jangan pake kartu kredit untuk nutupi utang kartu kredit yang lain, satu kartu aja udah kebanyakan deh klo buat keluarga kelas menengah kaya kita (eh atau saya doang?hahaha... )

Update : saya sendiri sekarang sudah off pakai kartu kredit, mending nabung or invest dulu aja deh daripada kredit mulu..hehe


(4) Proteksi

Proteksi disini dalam bentuk insurance, proteksi apa aja yang paling penting buat keluarga?
  • Jaminan Pelayanan Kesehatan (Health Insurance). Biaya berobat sekarang makin mahal lho, sekali ke dokter biayanya bisa sama dengan beli baju Zara 1 biji, (update : sekarang sudah ada JKN yang dikelola BPJS Kesehatan, pastikan sudah terdaftar ya.. dan ingat, daftarnya harus sebelum sakit. Kalau ada asuransi lain pun ok aja, digunakan sebagai tambahan jika memang perlu upgrade)
  • Jiwa (life insurance). Prinsipnya, yang harus dilindungi asuransi jiwa adalah yang memiliki tanggungan, so klo masih single tapi nanggung biaya hidup ortu berarti harus punya asuransi jiwa dong ya. Anak-anak kita perlu diasuransikan gak? perlu, kalo jadi tambang uang buat keluarga, hehe... anak kita jadi artis misalnya. Kalo suami-istri bekerja? keduanya harus punya jika penghasilan keduanya sangat berpengaruh ke keuangan keluarga. 
  • Kendaraan (car insurance). Yang satu ini perlu untuk keluarga yang sudah memiliki kendaraan terutama mobil, lumayan lho biayanya kalo sampai mobil kita penyok atau terhantam kendaraan lain. Bisa dilengkapi dengan fasilitas TPL (Third Party Liabilities), yang artinya pihak asuransi yang akan mengganti sebagian/seluruh kerugian mobil pihak kedua yang kita tabrak.

(5) Tujuan keuangan keluarga

Kebanyakan orang hanya sibuk mengumpulkan uang, menabung di bank sampe uangnya menumpuk tanpa tahu nantinya uang itu dipakai untuk apa.
Jawaban umumnya: ya liat aja nanti, klo butuh apa gitu kan tinggal beli aja.
Lha bagus klo cukup, klo nggak?
nah disini perlu perencanaan, dan sebelum berencana tentunya harus tau dulu dong apa yang mau ditujunya. Ibarat rencana liburan, kita harus tau dulu tujuannya, mau liburan kemana.

Coba ngobrol bareng dengan suami/istri dan anak-anak (klo perlu), ingin punya apa aja sih, mau berlibur kapan sih, mau sekolah dimana sih nanti, atau mau beribadah haji kapan ya, atau mau beli rumah baru kapan ya.

Setelah semuanya terangkum, baru deh bisa diatur-atur menurut skala prioritas dan menurut kondisi keuangan keluarga, yang mana yang mungkin dicapai lebih dulu, yang bisa diundur or malah bsia dipercepat. Dari situ mulai deh hitung-hitungannya.

Oke, kira-kira hal-hal itu yang penting untuk keuangan keluarga. Ribet?
gak kok, malah jadi fun klo memang semua orang dalam keluarga mengerti dan tau setiap tujuan finansial keluarga.
Kalau sudah begitu, bisa jadi yang tadinya heboh belanja saat sale, ketika sudah punya rencana yang jelas malah jadinya heboh nambah investasi saat tau dananya ternyata masih kurang 👌

semoga mencerahkan dan #semogabermanfaat,

salam,

momimel

pic made on canva

No comments:

Post a Comment