Jun 21, 2018

new home, new life

Allah always has 3 replies to our prayer :
  • YES;
  • YES, but not now; or
  • I Have a BETTER plan for you.
There's never a NO.
Alhamdulillah, ternyata jawaban no 2 dan 3 yang kami terima 💗 

Setelah 10 tahun lebih bergabung di (bisa disebut) start up company, dan lebih dari satu tahun berikhtiar mencari kesempatan baru, akhirnya di Februari 2018 Paksu (husband -red) bisa dapat kesempatan menjalani impiannya.

Dan singkat kata akhirnya kami pun harus pindah ke kota lain di negara lain, hihi..
excited bin hariwang. Starting a whole new life.. 

Oke. Penang.

Di bagian mana nya Malaysia itu.. dan seperti apa kota nya, kami gak pernah tau, baru buka gmaps dan mencari tau via mbah gugel setelah dapat offering letter dari kantor baru nya Paksu.

Tahun lalu kami sempat ke Malaysia, ke Kuala Lumpur tepatnya, mengunjungi teman dan mengajak anak-anak main, disertai harapan bisa sekaligus sebagai orientasi kunjungan lapangan karena siapa tau Paksu bisa kerja juga di KL.
Qadarullah ternyata dapatnya di Penang, dan jauh pulak dari KL.

Penang ada di utara KL, jaraknya 4 jam dari KL kalau via darat pakai mobil/bus, 1 jam kalau via pesawat. Dan ternyata kantor Paksu di pulau Pinang, bukan di mainland. Langsung kebayangnya : pantai, gerah, panas, butuh AC dan harus pakai sunblock 😎🌞🌊

eh wait, Penang, Pinang, atau Pulau Pinang ? all the same, hanya masalah pengucapan nya aja. Tapi untuk locals, lebih familiar Pulau Pinang. Pinang ada 2 wilayah, pulau dan mainland (bagian dari semenanjung malaysia).  

Visa to Malaysia

Paspor Indonesia memang free Visa di Malaysia, tapi hanya untuk 30 hari dan hanya untuk wisata aja, setelah itu harus balik dulu ke Indonesia baru bisa masuk lagi.
So, kami harus urus Visa kerja supaya bisa kerja dan tinggal disana. Alhamdulillah kami disediakan agen untuk mengurus Visa.

Awalnya mau urus sendiri.. sudah bertanya2 ke teman-teman & adik Ipar, katanya lebih baik pakai agen daripada urus sendiri karena urus Visa lumayan effortnya, terutama soal waktu karena harus bolak balik kesana kemari, ke 3 kementrian di Jakarta..fyuuh.

Tapi ternyata sudah diurus agen pun tetap ada yang harus kami handle sendiri : legalisasi surat nikah. Karena Kemenag baru bisa ngasih stempel dan legalisasi kalau sudah ada legalisasi dari KUA setempat.
So, Paksu mendatangi KUA tempat kami terdaftar dulu saat nikah (untungnya masih ada kantor KUA ini), bawa 6 lembar fotokopi surat nikah bagian depan dan yang ada keterangan mahar nya, fotokopinya dijadikan 1 lembar bolak balik (hasil gugling cari tau cara legalisasi surat nikah).
Gak diminta bayaran kok, karena memang hanya tandatangan dan stempel saja. Meski...seseibu petugas di KUA ini gerakan dan isyarat tubuhnya minta untuk dikasih "tanda terimakasih",
yasudah akhirnya Paksu bilang terimakasih aja dan kemudian pergi.

Terimakasih ya bu, sudah bertugas dengan baik.. sudah bagian dari tugas kan bu, bagian dari gaji yang diterima, semoga berkah. Aamiin.

Semua berkas asli dan fotokopi legalisasi Akta nikah kami kirim ke agen di Jakarta, kirim pake kurir biasa aja.. tapi ditambah asuransi.. sambil berdoa agar dokumen aman selamat sampai tujuan.
Daaan setelah sekitar 30 hari.. dapat kabar dari agen, harus ke jakarta mengurus single entri Visa (SEV). Ternyata Visa kerja nya bakal diberikan NANTI saat sudah sampai di Penang, diurus oleh kantor.

Jadi yang diurus diawal oleh kita adalah untuk single entri Visa dulu, karena tanpa SEV ini kantor nggak bisa urus Visa Kerjanya. Dan harus datang sendiri, nggak bisa diwakilkan pada agen. Baiklaaah, akhirnya kami sekeluarga berangkat dari Bandung to Jakarta, anak2 dititip di mertua yang Alhamdulillah ada di sekitaran Jakarta dan berkenan dititip dulu..hehe.

Untuk mengurus SEV malaysia tempatnya sudah bukan di embassy malaysia, tapi di gedung lain: gedung menara Palma, ada di daerah sebrang embassy Malaysia, Jl. HR Rasuna Said Jakarta.
Tidak boleh diwakilkan, tapi kalau anak-anak boleh diwakilkan orangtua nya.
Jangan lupa bawa paspor asli dan surat keterangan dari imigrasi Malaysia nya, plus juga bawa uang or debit card.. karena harus langsung bayar di loketnya, biayanya 1 orang sekitar 800ribu-an, dan nanti kita diberikan semacam tiket untuk ambil paspor jika SEV sudah beres, sekitar 3 hari kerja.

Oia, nggak perlu bawa copy tiket, karena kami sempat cari tau di gugel katanya harus bawa tiket ke malaysia.. ternyata nggak ditanya sama sekali..haha, hanas buru-buru booking tiket.
SEV kami diwakilkan untuk diambil oleh adik ipar, karena nggak mungkin juga harus menunggu 3 hari di jakarta, sementara anak-anak masih sekolah.

SEV ditempel di Paspor masing-masing, dan nantinya diberikan ke kantor tempat kerja di malaysia untuk diurus Visa nya. Paksu pakai Visa Kerja sementara saya & anak-anak dapat Dependant Visa.

Going to Penang

Dari Bandung nggak ada direct flight sama sekali ke Penang, semua pakai transit.
Atas berbagai pertimbangan, akhirnya kami pakai M*lind*, transit di KL 5 jam.

Kalau mau jalan-jalan dulu, ada yang transitnya sampai 20 jam.. mangga.
Maskapai ini katanya sodaraan ama maskapai serupa di Indonesia, tapi kok beda banget yak 😂.
Alhamdulillah dapat makan, ada screen tv nya pula.. jadilah anak-anak asik nonton dan makan. Sekitar 1,5 jam sudah sampai di KL, tapi bukan KLIA2.

Lepas landing, kami urus masalah imigrasi dulu.. dan ternyata agak lama di counter imigrasi.. penuh. Plus kami salah loket dan alur.

Jadi begini, kalau kita punya paspor ber-Visa untuk kerja, langsung sajo ke loket khusus pelajar dan pekerja, baru setelah itu di verifikasi ulang di loket yang biasa, daaan nggak usah antri lagi, langsung aja ke petugas di loket yang biasa itu.
Nah.. kami lama karena malah antri lagi saat balik ke loket biasa, huhu... info dari petugas awal nggak lengkap,
yah sudahlah harap maklum, dia buru2 mau pulang ganti shift katanya, karena mau ikut quick count pemilu kali ya.

note : kami datang pas banget di hari pemilu nya mereka.. selamat Tun Mahatir Muhammad! Bendera partai yang satu itu berkibar dimana-mana, spanduknya dimana-mana, tapi yang menang malah partai yang satu nya lagi. Luar biasa ini rakyat Malaysia beneran nggak terpengaruh doktrin dll, mereka hanya ingin negaranya pulih, maju. Duh, semoga rakyat Indonesia pun begitu ya.

Singkatnya, waktu transit 5 jam ternyata nggak cukup buat kami yang sebelumnya gak pernah transit -untung nggak milih jadwal yang transit 3 jam-. 
Nggak sempat makan dan anak-anak pun rungsing (gelisah -red) karena lapar dan lelah, Alhamdulillah ada bekal kwetiau goreng dari neneknya,-- setelah sebelumnya hampir nggak dibawa karena malas bawa tentengan ke kabin..heuheu, makasih Mah.

Saran : kalau belum pernah transit, pilih waktu transit agak lama..incase muter muter dulu, atau kalau mau nyaman pilih flight yang langsung saja.

Akhirnya.. jam 18 waktu setempat, welcome to Penang!
kesan petama : hangat. udaranya. Di penang 1 jam lebih cepat dari Bandung.

Petugas imigrasinya agak horor, mungkin memang tugas mereka ya. Habis ambil bagasi, di cek random lagi, dan kami kena cek random.. karena makcik petugas liat bawaan kami banyak kali ya. Dia nanya : where are u from? dijawab Indonesia, langsung deh disuruh cek. Baiklah.
Kami cuma bawa baju dan perlengkapan dapur kok, mesin jahit gak jadi dibawa.

Hello Penang!

Kami dijemput petugas travel dari agent, diantar langsung ke penginapan sementara di daerah Relau. Dapat penginapannya dari Airbnb, unit apartemen..lumayan lah lebih murah dari yang lain, dan ternyata murah karena old building, dan a bit spooky.. tapi tak apa lah yang penting unit nya nyaman dan free internet. Meski isi cable TV nya channel mandarin semua.. fyuuh. 

- Penang -
Penang ini negara bagian yang tergolong banyak etnis chinese nya, sementara etnis melayu nya paling sedikit di banding negara bagian lain. Imbasnya adalah, harus extra aware dengan makanan nya, cek dulu halal nya. Most of the hawker foods is non halal, begitu kata review di trip advisor.
Kami 2 kali nginap di airbnb yang berbeda, gegara waktu untuk cari tempat tinggal meleset dari perkiraan dan rencana, all Malaysia diliburkan 2 hari.. liburan mendadak, hihi. Alhamdulillah kami pun enjoy aja..

Good news nya, Penang nggak se-panas itu kok, malah kadang dingin dan hujan badai..tapi tetep, kami nggak perlu pakai jaket disini.. cuma perlu topi dan sunblock *tetep

Bismillah.. inilah rumah kedua kami, semoga lancar semuanya, a new chapter of life..

If you think your life is a drama, then it is a drama..
Enjoy it and be good, coz life is a journey..

Salam,


No comments:

Post a Comment