Jan 29, 2020

Hal yang membuat senang dari Penang

Pertama kali datang ke Penang tanggal 9 Mei 2018, artinya sebentar lagi insyaa Allah genap 2 tahun kami tinggal disini. Dari yang awalnya khawatir akan segala macam hal, hingga sekarang menikmati hampir semua hal. Maa syaa Allah.. walhamdulillah.

"..Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur."

(QS. Gafir : 61)
Menikmati adalah salah satu bentuk dari bersyukur, itu yang pernah Pak Suami bilang. Ada beberapa hal yang saya suka dan nikmati di Penang, dengan catatan sampai saat ini ya karena belum semua yang menarik berhasil dieksplorasi.

Cuacanya relatif bersahabat, relatif tidak terlalu panas.

Ini penilaian relatif dibanding perkiraan saya dulu, bukan dibandingkan dengan Bandung ya. Dulu saya kira panasnya luar biasa, tapi alhamdulillah kami tinggal di bagian Pulau (bukan Penang bagian semenanjung). Masih banyak bukit hijau. AC tidak perlu menyala seharian penuh, masih bisa hanya menggunakan kipas angin dan membuka jendela lebar-lebar. Cuaca disini agak unik, setelah hujan deras disertai angin dan petir, sesaat kemudian bisa berubah menjadi panas terang  benderang. Subhanallah.. bagian syukurnya adalah alhamdulillah jemuran kering ๐Ÿ˜

Lalu Lintas Rapi dan (masih) Jarang Macet

Jalanan disini rapi, saya suka dengan marka jalan yang serba kuning. Iya, karena warnanya kuning, terlihat jelas di siang dan malam hari. Dan penduduk disini mostly teratur dan tertib lalu lintas, meski masih ada juga sekelompok kecil yang jadi pencilan. Untuk masalah parkir, jangan heran saat melihat banyak sekali mobil parkir di tepi jalan, terutama di dekat perumahan atau apartemen, sementara di tempat parkir umum disini menggunakan semacam kupon tiket parkir yang bisa dibeli di toko pinggir jalan. Besaran tarifnya terpampang di papan yang ada di tepi jalan, tidak ada tukang parkir di tempat parkir seperti ini. Kupon tiket parkir disesuaikan dengan kapan dan berapa lama kita akan parkir, lalu tiket ini harus disimpan di dashboard mobil, harus terlihat dari luar. Sekilas seperti bebas ya, tapi sebenarnya ini lebih ke latihan kejujuran dengan jebakan betmen di dalamnya ๐Ÿ˜‚karena sewaktu-waktu, yang entah kapan itu, akan ada petugas pemeriksa parkir yang tugasnya memeriksa kesesuaian mobil yang parkir dengan aturan parkir. Jika tidak sesuai, dia akan mengambil gambar mobil tersebut, input ke dalam suatu alat seperti mesin EDC, lalu print out tiket tilang yang harus dibayar si pemilik mobil via atm, online, pos atau channel pembayaran lain. Jadi semacam kejutan saat si pemilik mobil kembali, sudah ada tiket tilang terselip di wiper kaca depan kendaraannya.

Proses jual beli kendaraan disini pun relatif lebih teratur. Setiap membeli mobil, baru ataupun bekas, wajib disertai dengan pendaftaran asuransi kendaraan (bebas memilih mau pakai asuransi yang mana). Kualitas mobilnya pun relatif lebih baik, mungkin karena tidak banyak kemacetan disini dan tidak ada banjir. BPKB disini hanya berbentuk satu lembar sertifikat, bukan buku tebal seperti lazimnya di Indonesia.

Kuliner yang sangat Beragam 

pic source : unilever food solution

Makanan disini mirip dengan makanan di Tanah Air, mungkin karena memang banyak orang Indonesia yang merantau kesini terutama dari daerah sumatera. Sementara masakan asli melayu pun ada, dari mulai nasi lemak yang harganya beragam dari RM 1 hingga 12, cucur udang, chendul (yang mirip cendol di Indonesia tetapi dalam versi lengkap), hingga laksa penang yang khas, disebut juga asam laksa. Selain itu banyak juga makanan khas dari negara dan daerah lain, seperti nasi kandar, roti canai, pulut mangga atau durian, dan beragam rasa tom yam. PEnang memang dikenal surganya wisata kuliner untuk wilayah Malaysia. Tak lupa disini rutin tersedia durian yang dimulai sekitar Bulan April.

Pendidikan yang  Terjangkau

Yang saya maksud disini untuk standar sekolah negeri ya, karena akan sangat berbeda untuk sekolah swasta apalagi International School. Alhamdulillah sekolah negeri disini bisa menerima anak-anak ekspatriat seperti kami. Meskipun ada alur pendaftaran yang lumayan panjang, tapi masih bisa diterima. Untuk setingkat sekolah dasar, siswa luar negera harus membayar RM 120 per tahun, iya per tahun, diluar pembelian buku dan iuran POMG. Tapi masih jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan international school yang per semester nya bisa mencapai RM 9000. 

Fasilitas dan Kebijakan Kesehatan

Disini banyak pilihan untuk Rumah Sakit dan klinik, dan masih relatif lebih sepi terutama untuk RS swasta. Mungkin bed occupancy nya juga belum mencapai maksimal. Penang dikenal sebagai daerah pilihan untuk berobat, sering dengar pejabat atau artis dan seleb berobat kesini kan ya. Yang saya rasakan memang dokternya lebih care dan telaten memeriksa pasien. Mungkin karena pasiennya tidak terlalu berjubel seperti di Indonesia, atau memang perbedaan kualitas? saya juga tidak tahu pasti ya untuk ini karena belum tidak ada pengalaman rawat inap atau rawat jalan rutin.

Hal lain yang membuat saya takjub adalah kesigapan pemerintahnya dalam hal kesehatan. Misalnya saat ditemukan kasus demam dengue di salah satu apartemen, pihak dinas kesehatan setempat langsung melakukan fogging di apartemen tersebut dan juga di daerah lain yang menjadi sasaran. Saat ada kasus HFMD, sekolah langsung diperintahkan untuk memeriksa dengan teliti kondisi setiap anak di pintu masuk saat jam masuk sekolah. Dan sekolah yang siswanya terjangkiti, langsung ditutup dan dilakukan sanitary cleaning.

Pilihan Wisata

Hal yang paling menyenangkan disini adalah, dekat ke pantai! Meski lautnya tidak berombak, tapi sangat menarik bagi kami yang warga pegunungan dan lembah (di bandung), terutama anak-anak yang senang main di pantai. Place of interest lainnya adalah 2 jembatan panjang penghubung pulau pinang dan main land (semenanjung). Dulu saat jembatan suramadu baru dibuka, kami excited untuk melihat dan melewatinya, nah 2 jembatan ini jauh lebih panjang dari Suramadu. Disini juga dekat ke wisata gunung (bukit tepatnya) dan wisata mall, Queensbay Mall yang menjadi primadona, biasanya menjadi tujuan wisata belanja juga bagi penduduk di mainland.


Jadi itu beberapa hal yang membuat saya bertahan dan betah tinggal di Penang, Alhamdulillah.
Bukan berarti tidak mau pulang ke Indonesia, tapi berusaha tetap merasa bahagia dimanapun berada bersama keluarga ๐Ÿ‘ช insyaa Allah.

pic sorce : Astro awani

No comments:

Post a Comment