Jan 28, 2020

Mindset Berumah Tangga



Pertamakali tahu hadits riwayat Ibnu Hibban itu dari Ustadz Adi Hidayat. Bukan bertemu langsung dengan beliau, tapi hanya baru menyimak dan mendengar lewat youtube 😁
Dan lalu diingatkan lagi saat ikut kelas Bengkel Diri, di topik bahasan 'Wanita Yang dirindu Surga', ringkasan materinya sudah saya share di instagram, DISINI.

Masyaa Allah, untuk masuk surga seorang istri tidak harus berjihad ke medan perang.. tidak harus ke mesjid setiap solat.. cukup dengan melakukan ibadah wajib dan menaati suami bisa terbuka lebar kesempatan masuk surga. Mungkin karena memang sulit untuk dilakukan ya... Allahu a'lam. Yang terasa sulit bagian menaati suami-nya.

Kadang (mungkin sering) malah tidak sadar sudah menyakiti hati suami, merasa tidak adil merasa hanya istri yang terbebani dengan segala konsekuensi pernikahan, merasa sudah 'berlari' tapi dia hanya diam berjalan di tempat, merasa sudah melakukan semua kewajiban tapi dia belum, merasa sudah berpeluh di rumah sementara dia berleha di rumah, merasa sudah mengurus anak dengan susah payah tanpa dukungannya. Merasa mempertahankan pendapat tapi berujung dengan tidak taat.

Astaghfirullahaladzim.. dan semua perasaan itu semakin menghantui saat PMS tiba 😂😭

Yang mungkin bisa jadi pegangan, ingat hadits diatas dan beberapa wejangan dari gurunda. Ummu Balqis yang pertamakali mengingatkan bahwa semua orang akan dihisab sesuai perbuatan masing-masing. Sikap orang lain (termasuk suami) tidak akan menjadi hisab kita. Tapi reaksi dan sikap kita lah yang akan jadi hisab di yaumul akhir nanti. (strong reminder).

Lalu pernah dengar ceramah Ustadz Khalid Basalamah, konsep yang beliau terapkan di rumah tangganya. Bahwa suami dan istri adalah 'pegawai' dalam kantor bernama rumah tangga, yang pemilik dan pimpinannya adalah Allah SWT. Jadi semua yang dilakukan dalam kantor, hanya untuk dan akan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan tertinggi. Semua yang dilakukan setiap hari, bukan diniatkan untuk sesama pegawai, tapi untuk menyenangkan Allah SWT. Dua pegawai ini, suami & istri, bekerjasama untuk menjalankan operasional dan tujuan rumah tangga. Dengan report dan KPI masing-masing. Kurang lebih begitu. *KPI = Key Performance Indicator

Dua mindset itu yang selama ini menjadi bantuan untuk menyadarkan ketika syaitan dalam diri sedang bergerilya. 
Sambil berdoa, audzubillahi minasyaiton ni rajiim.. semoga Allah menjaga selalu rumah tangga ini, salah satu sarana bagi seorang istri untuk menuju surga-Nya

salam,

momimel

No comments:

Post a Comment