Feb 18, 2020

Manajemen Waktu dan Multitasking

Ada pendapat (atau penelitian ya) yang mengatakan bahwa perempuan lebih bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus (multitasking) daripada laki-laki. Saya salah satu yang yakin akan hal itu juga, karena memang selama ini merasa baik-baik saja mengerjakan beberapa hal sekaligus. Tapi kemudian saya kenal dengan seorang teman di kantor, sebut saja Fulanah (karena nama samaran tidak harus selalu mawar).

Fulanah ini rajin, prestasinya bisa dibilang sama dengan saya, dalam artian belum ada outstanding achievement yang membuat jadi dikenal di skala nasional dan internasional 😁. Satu hal yang saya selalu perhatikan adalah Fulanah ini selalu fokus dalam mengerjakan pekerjaannya, dia jarang sekali bahkan tidak pernah sambil makan besar (kecuali snack ringan ya) sementara yang lain (terutama saya) sering membawa makan siang ke depan komputer sambil berusaha tetap bekerja dan berharap pekerjaan akan lebih cepat selesai dengan dikerjakan bersamaan seperti itu. Pada akhirnya Fulanah hampir selalu selesai mengerjakan tugasnya lebih dulu dari saya dan yang lain dengan beban pekerjaan yang hampir sama. Masyaa Allah..saya belajar banyak dari dia.

Jadi, (bagi saya) untuk masalah pekerjaan yang harus segera selesai sepertinya memang lebih baik fokus dikerjakan dulu baru kemudian beralih ke pekerjaan selanjutnya. Kalaupun ada jeda, hanya untuk refresh.

"Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)"
(QS 94: 6-7)
berasa diingatkan oleh ayat itu dan teringat juga lirik lagu Jordin Spark, one step at a time.. there's no need to rush. Terburu-buru malah akhirnya semua tidak selesai tepat waktu.. oh tidak mau. 😖

Saat ini saya (masih) belajar untuk mengatur waktu dan mengatur diri. Meski sudah mendapatkan materi tentang manajemen waktu saat belajar di Bengkel diri dan matrikulasi IP, saya tetap merasa harus mencoba sendiri dan rasakan teknisnya seperti apa dan mana yang lebih sesuai dengan keseharian saya di rumah. 

bullet journal pribadi

Cara manage waktu yang diterapkan saat ini 

Malam hari biasanya saya gunakan untuk membuat daily journal dan dilanjutkan dengan membuat catatan to do list menggunakan bullet journal atau memo calendar atau apapun itu yg dirasa cocok. Daily journal ini saya buat dengan google doc agar mudah dibaca juga oleh suami karena digunakan sebagai salah satu sarana untuk komunikasi dengan suami di saat dia (atau saya) terlalu sibuk atau lelah untuk sharing dan bercerita tentang keseharian kami. (update : saat ini untuk daily journal saya gunakan tools Evernote. Lebih nyaman dibaca daripada bentuk google doc)

Pertama kali kenal dengan bullet journal sekitar 2 tahun yang lalu dan Alhamdulillah bisa saya lakukan dan berjalan lancar hingga akhir tahun kemarin. Dan kemudian di awal tahun ini saya mencoba beralih ke memo calendar.  

Memo Calendar @Zizalia.id

Kenapa beralih? ingin coba yang baru dan merasakan manfaatnya.
Karena hidup itu dinamis, berubah terus, jadi kadang tools harus menyesuaikan dengan keseharian dan kepraktisan. Saat ini saya hanya menetapkan target harian sesuai prioritas, tidak ada jadwal detail hingga diatur per jam.

Kegiatan yang menjadi prioritas dan membutuhkan fokus, dikerjakan dengan menggunakan teknik pomodoro (kecuali untuk masak ya). Alhamdulillah ada apps (ticktick, pomodoro smart timer,  goodtime, dll) yang membantu dan ada pomodoro untuk desktop tanpa keharusan install. Memudahkan untuk emak IRT macam saya yang sehari-hari ditemani laptop. 

Metode manajemen waktu mungkin berbeda untuk masing-masing, Yang terpenting memang sesuai, bermanfaat sesuai tujuan, dan membuat bahagia..hehe
Bagaimana dengan dirimu, mak? Pakai metode apakah?
boleh sharing ya siapa tau saling melengkapi dan lebih sesuai. 😉

salam,

momimel

No comments:

Post a Comment