Mengenalkan konsep keuangan pada anak-anak sebenarnya cukup mudah dilakukan.
Materi dan bentuknya bisa berbeda-beda aplikasinya di setiap keluarga, sama seperti materi parenting lainnya. Menurut saya tidak ada yang salah, karena semua teori akan percuma kalau ternyata terlalu sulit, tidak bisa diterapkan, atau tidak sesuai dengan value yang ada di keluarga.
Kedua anak kami saat ini sudah jauh diatas balita, bagaimana konsep kami dalam mengenalkan uang pada anak ?
Sejujurnya, (saya pikir) kami agak terburu-buru, karena dulu kami mengenalkan anak-anak langsung ke konsep how to make a living, alias bagaimana mencari uang. Terlupa menjelaskan uang itu apa dan kenapa sampai bisa ada benda bernama uang 😂
![]() |
money for kids video on youtube |
Materi yang kami simak antara lain sejarah uang, fungsi uang, hingga bagaimana memanfaatkan uang dan konsep 3 jars (yang ini ada video versi Sesame Street, nice!)
Tips bagaimana cara mengenalkan uang pada anak-anak,
- mulai sejak dini. Tentunya topik dan materi disesuaikan dengan usia dan kondisi anak.
- Jelaskan pada anak tentang perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, biasanya dilakukan dengan memberikan contoh kasus kejadian sehari-hari, misalnya saat anak ingin membeli mainan padahal masih ada yang sejenis di rumah.
- Ajarkan anak bagaimana menggunakan uang dan tujuan penggunaannya, antara lain yaitu untuk keperluan hidup, menabung, dan sosial/sedekah.
- Biarkan mereka mencoba mengatur uang yang dimilikinya dan biarkan mereka belajar dari situ
- Berikan penjelasan mengenai uang dan penggunaannya dari keseharian di rumah atau di lingkungannya. Misalnya jelaskan anak mengenai proses perencanaan, pemilihan barang, dan membeli barang saat mereka ikut berbelanja bulanan
Baca Juga : Cara Membuat Anggaran Keluarga
Pengenalan Uang sesuai Usia Anak
Mengadopsi konsep dari Dave Ramsey, berikut ini ada 12 Cara Mengenalkan Uang pada Anak yang bisa kita lakukan untuk anak sesuai tahapan usia-nya,
![]() |
wadah transparan untuk menabung (pic: freepik) |
Mengenalkan pada usia pra sekolah & Balita
1. Gunakan wadah transparan
Wadah transparan sebagai pengganti celengan warna warni bergambar bisa membuat anak melihat lebih jelas saat tabungan mereka bertambah banyak. Dan ini bisa membuat anak semakin bersemangat menabung
2. Menjadi contoh yang baik
Sebuah study mengatakan bahwa money habit mulai terbentuk saat anak memasuki usia 7 tahun. Anak-anak adalah peniru ulung. Apapun yang dilakukan orang tua dan sekitarnya bisa dengan mudah mereka tiru termasuk kebiasaan membelanjakan uang. Kebiasan jajan pun bisa dicontoh oleh anak lho..
3. Bantu dan berikan contoh konsep jual beli
Daripada memberikan penjelasan panjang lebar, lebih baik bantu anak menghitung dan mengambil uang dari wadah tabungannya untuk membeli makanan atau barang yang ingin dia miliki
![]() |
anak bisa diajak diskusi dan melakukan pilihan (pic: freepik) |
Mengajarkan uang pada anak usia Sekolah Dasar dan Menengah
4. Jelaskan biaya yang mungkin akan muncul
Anak usia ini biasanya sudah bisa mempertimbangkan dan mengerti tentang risiko biaya yang muncul atas pilihan mereka. Misalnya saat ingin membeli jajanan di supermarket, ingatkan bahwa dia punya tujuan untuk membeli barang lain yang lebih diinginkan dengan uang nya itu.
5. Hindari pembelian impulsif
Jangan langsung memberikan peluang anak untuk langsung membeli barang yang baru saja dia lihat. Minta dia untuk menunggu minimal satu hari dan ingatkan untuk menggunakan uangnya sendiri (bukan uang orang lain) sebagai pilihan utama saat berencana membelinya
6. Selalu ajarkan keutamaan berbagi
Misalnya tentang konsep sedekah dan zakat (charity) dalam Islam. Kita jelaskan mengapa ada zakat dan sedekah serta apa perbedaannya. Lakukan briefing pada mereka saat tiba waktunya mengeluarkan zakat dan memberi informasi bagaimana cara orang tua nya membayar zakat atau memberikan sedekah
Mengajarkan uang pada usia remaja
7. Konsep kepuasan dan rasa syukur
Berikan pemahaman bahwa manusia tidak akan pernah merasa puas dan yang sejatinya bermanfaat bagi manusia adalah rasa syukur atas apa yang dimiliki. Di usia ini juga perlu dijelaskan bahwa rejeki yang diberikan oleh Allah bisa berbeda untuk setiap orang
8. Membuka rekening tabungan
Berikan dia tanggungjawab untuk memiliki rekening tabungan atas namanya sendiri. Biarkan dia belajar bagaimana cara membuka rekening dan administrasi lainnya yang ada di bank. Di usia ini juga bisa dimulai untuk mengenalkan konsep sederhana mengenai perbedaan antara keuangan konvensional dan syariah
9. Ajarkan konsep budget sederhana
Anak usia remaja biasanya mulai diberikan uang saku mingguan atau bulanan. Ajarkan dia untuk mengatur uang yang dimiliki berdasarkan kebutuhan dan keinginan. Pastikan dia bisa merencanakan penggunaan uangnya meskipun jumlahnya sangat kecil
10. Berikan informasi mengenai utang dan risiko penggunaan kartu kredit
Saat anak beranjak dewasa dia sangat mungkin terpapar informasi mengenai utang versi sederhana dan bukan tidak mungkin menjadi sasaran penawaran kartu kredit. Kita perlu jelaskan urgensi berhutang dan risko (bahaya) penggunaan kartu kredit
11. Ajarkan dan berikan pencerahan mengenai cara mendapatkan uang
Anak usia remaja sudah bisa diajak berdiskusi tentang berbagai cara untuk menghasilkan uang. Berikan berbagai insight dari pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki. Ajarkan atau berikan anak kesempatan untuk belajar juga mengenai entrepreneurship dari praktisinya, dan langsung praktek jika memungkinkan.
Baca juga : Cara Menghitung Kebutuhan Dana Pendidikan Anak
12. Kenalkan konsep investasi
Lebih awal lebih baik. Berikan pemahaman mengenai manfaat berinvestasi dan bagaimana contoh sederhananya. Kenalkan dengan beberapa instrumen investasi dan berikan penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak, termasuk perbedaan investasi syariah dan konvensional. Disini orang tua juga bisa sekaligus belajar bersama anak.
Demikian beberapa tipsnya, semoga bisa memberikan manfaat dan pencerahan ya agar anak-anak kita kelak menjadi mandiri dan kuat secara finansial, dan bisa memberikan manfaat bagi sesama.
Salam,
momimel
No comments:
Post a Comment